cedera

Cedera Akut & Kronis: Ini Gejalanya!

Bedanya Cedera Akut & Kronis

Cedera Akut adalah cedera yang terjadi secara tiba-tiba akibat trauma atau benturan langsung seperti terjatuh, terbentur atau saat melakukan gerakan yang salah saat berolahraga. Umumnya menyebabkan rasa sakit langsung dan jelas, serta dapat disertai dengan pembengkakan atau hilangnya fungsi area tubuh yang terkena.

Cedera Kronis terjadi karena stres atau tekanan berulang pada bagian tubuh tertentu dalam jangka waktu lama. Sering dikaitkan dengan overuse (penggunaan berlebihan) tanpa cukup waktu untuk pemulihan, seperti pada atlet yang terus-menerus menggunakan otot atau sendi yang sama.

Gejala Cedera Akut

(1)Berdasarkan studi dari Aman et al.(2015), sekitar 18–30% dari semua cedera akut berhubungan dengan olahraga. Gejala umum meliputi:

  • Nyeri mendadak dan tajam di lokasi cedera
  • Pembengkakan cepat
  • Kemerahan atau memar (hematoma)
  • Keterbatasan gerak karena nyeri atau bengkak
  • Deformitas (jika terjadi dislokasi atau patah tulang)
  • Kehilangan kekuatan otot atau fungsi sendi secara tiba-tiba

Contoh cedera akut:
Terkilir (sprain), keseleo (strain), patah tulang (fracture), dislokasi sendi.

Gejala Cedera Kronis

(2)Menurut Wilder et al.(2004), Sekitar 50% dari semua cedera olahraga disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan diakibatkan oleh mikrotrauma berulang yang menyebabkan kerusakan jaringan lokal. Gejala umum meliputi:

  • Nyeri yang muncul secara bertahap, biasanya saat atau setelah aktivitas
  • Peradangan ringan atau sedang yang menetap
  • Kekakuan atau penurunan rentang gerak
  • Ketidaknyamanan yang menetap atau berulang
  • Penurunan performa karena rasa sakit atau kelemahan
  • Sensasi seperti “terbakar” atau “ngilu” di area yang terkena

Contoh cedera kronis:
Tendinitis, shin splints, stress fracture, bursitis, sindrom nyeri patellofemoral.

Cara Menangani Cedera Akut & Kronis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi cedera serta proses penguatan kembali yang biasa dilakukan secara komprehensif di Indonesia Sports Medicine Centre:

  1. Thermotherapy
    Alat terapi yang dapat digunakan dalam dua mode, yaitu terapi panas (hot) dan terapi dingin (cold). Membantu mengurangi peradangan, pembengkakan dan nyeri pasca cedera.
  2. Ultrasound Therapy (US)
    Membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan tendon atau otot.
  3. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
    Meredakan nyeri dengan stimulasi listrik ringan pada saraf baik untuk nyeri akut maupun kronis.
  4. Dry Needling
    Bertujuan untuk melepaskan trigger point tegang untuk mengurangi spasme otot dan meningkatkan aliran darah.
  5. Kinesio Taping
    Membantu menstabilkan sendi dan otot serta mengurangi nyeri dan meningkatkan propriosepsi.
  6. Latihan Pemulihan Cedera & Pengembalian Performa
    Latihan pemulihan yang terstruktur dan progresif meliputi latihan mobilitas, fleksibilitas, penguatan dan keseimbangan berguna untuk mencegah cedera ulang. Selain itu, Indonesia Sports Medicine Centre dapat memberikan functional movement training dan sports-specific program yang berguna untuk mengembalikan performa secara bertahap.
  7. Sport Massage
    Sport Massage ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera dan mempercepat pemulihan pasca berolahraga yang biasa disebabkan oleh kelelahan otot dan ketegangan otot.

 

Sumber Referensi

(1)Åman, M., Forssblad, M., & Henriksson‐Larsén, K. (2015). Incidence and severity of reported acute sports injuries in 35 sports using insurance registry data. Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, 26(4), 451–462.
(2)Wilder, Robert & Sethi, Shikha. (2004). Overuse injuries: Tendinopathies, stress fractures, compartment syndrome, and shin splints. Clinics in sports medicine. 23. 55-81, vi. 10.1016/S0278-5919(03)00085-1. 

Penulis: dr. Albertus Quarino, Sp.K.O, Subsp. APK (K) 

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengko

 

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply