muscle imbalance

Muscle Imbalance: Otot Tidak Seimbang? Cedera Datang!

Apa itu Muscle Imbalance?

Muscle Imbalance atau Ketidakseimbangan Otot adalah kondisi ketika terdapat ketidakseimbangan kekuatan, panjang atau aktivasi otot antara kelompok otot yang berlawanan atau yang bekerja secara sinergis. Biasanya terjadi pada area tubuh seperti bahu, panggul, lutut atau tulang belakang.

Ini menunjukkan bahwa salah satu kelompok otot bekerja terlalu dominan, sementara kelompok otot lawannya lebih lemah atau kurang aktif. Ketika ini terjadi, maka tubuh Anda tidak dapat lagi bergerak secara optimal sehingga dapat meningkatkan risiko terkena cedera.

(1)Hal ini dapat didukung berdasarkan penelitian mengenai “The role of core stability in athletic function” dari Kibler et al. (2006), menunjukkan bahwa ketidakseimbangan otot inti dapat berdampak terhadap fungsi atletik dan meningkatkan risiko cedera.

Dampak Muscle Imbalance Saat Berolahraga

Muscle imbalance tidak boleh dianggap sepele. Karena ketidakseimbangan otot dapat menyebabkan:

  • Peningkatan risiko cedera otot dan sendi (sprain, strain, tendinopathy).
  • Penurunan efisiensi gerak saat berolahraga atau aktivitas harian.
  • Nyeri kronis seperti nyeri punggung bawah, nyeri bahu atau nyeri lutut.
  • Gangguan postur tubuh yang bisa berdampak pada performa olahraga.
  • Kelelahan otot lebih cepat karena distribusi beban tidak merata.

Faktor Penyebab Muscle Imbalance

  • Pola gerak yang salah atau teknik olahraga yang buruk.
  • Cedera sebelumnya yang menyebabkan kompensasi gerakan.
  • Gaya hidup sedentari, terlalu banyak duduk atau kurang bergerak.
  • Latihan yang tidak seimbang, terlalu fokus pada satu kelompok otot.
  • Postur tubuh yang buruk dalam aktivitas harian.
  • Kurangnya pemanasan dan peregangan yang tepat sebelum dan sesudah olahraga.

Cara Mengatasi Muscle Imbalance

  • Assessment Postur dan Movement Screening untuk mengetahui ketidakseimbangan yang terjadi.
  • Peregangan otot 
  • Penguatan otot yang lemah atau kurang aktif.
  • Perbaikan teknik olahraga dan pengembangan pola gerak yang benar.
  • Program latihan yang seimbang, termasuk core stability dan mobility training.

 

Sumber Referensi

(1)Kibler, W. B., Press, J., & Sciascia, A. (2006). The role of core stability in athletic function. Sports Medicine, 36(3), 189–198. https://doi.org/10.2165/00007256-200636030-00001

 

Penulis: Dimas Agusta, SST.FT, M.FIS

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan spesifik sesuai kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply