tenis

Jangan Abaikan Nyeri Saat Bermain Tenis

Area Cedera yang Sering Dialami Saat Bermain Tenis

  1. Bahu
    Cedera bahu adalah cedera yang umum terjadi saat bermain tenis khususnya cedera rotator cuff tendinopathy dan shoulder impingement yang disebabkan oleh gerakan servis atau forehand yang berulang.(1)Menurut Pluim et al.(2006), terkena cedera bahu saat main tenis dikarenakan hilangnya gerakan rotasi internal maupun ketidakseimbangan kekuatan otot.
  2. Siku
    Cedera siku saat bermain tenis khususnya lateral epicondylitis (tennis elbow) diakibatkan repetisi gerakan backhand yang berlebihan.(2)Berdasarkan studi dari Kamien, M. (1990), insiden dan tingkat kekambuhan cedera siku meningkat seiring bertambahnya usia pemain, jumlah waktu bermain harian, ukuran pegangan raket juga dapat berperan, terutama pada pemain yang lebih tua. Bahkan, peningkatan insiden siku tenis pada pemain secara langsung disebabkan oleh bahan pembuatan raket modern.
  3. Pergelangan Tangan
    Cedera pada pergelangan tangan umum terjadi karena salah posisi saat memegang raket dan teknik pukulan yang tidak benar.(1)Menurut Pluim et al.(2006), cedera pada pergelangan tangan dapat terjadi akibat variasi grip dan gaya pukulan topspin yang berlebihan.
  4. Lutut
    Pemain tenis rentan terkena cedera lutut yang disebabkan oleh perubahan arah yang mendadak, melompat dan stop-start eksplosif.
  5. Pergelangan Kaki
    Cedera pergelangan kaki khususnya ankle sprain sering terjadi karena perubahan arah mendadak atau salah tumpuan saat mendarat dari lompatan.
  6. Punggung Bawah
    Cedera punggung bawah dapat disebabkan oleh rotasi torso yang intens saat servis dan forehand. Selain itu, teknik footwork yang tidak tepat dapat menjadi penyebab utama.

Faktor Penyebab Cedera Saat Bermain Tenis

  1. Teknik atau Form yang Salah
    Teknik servis yang salah, seperti hiperekstensi punggung bawah atau timing rotasi bahu yang tidak tepat dapat meningkatkan stres pada tulang belakang dan bahu. Selain itu, teknik pukulan backhand dengan posisi pergelangan yang terlalu kaku menyebabkan tekanan tinggi pada siku.
  2. Overuse
    Penggunaan otot dan sendi secara berulang tanpa istirahat cukup dapat memicu inflamasi jaringan lunak sehingga dapat menyebabkan cedera overuse seperti tendinitis, tennis elbow dan yang lain.
  3. Kelemahan & Ketidakseimbangan Otot
    Kekuatan otot core yang lemah dapat meningkatkan beban kompensasi pada punggung bawah dan bahu. Selain itu, ketidakseimbangan antara otot ekstensor dan fleksor dapat menyebabkan sendi kehilangan stabilitas.
  4. Faktor Eksternal
    Permukaan lapangan yang keras (hard court) dan ukuran grip raket yang tidak sesuai dapat meningkatkan tekanan pada sendi dan jaringan lunak khususnya pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan.

Cara Mencegah Cedera Saat Bermain Tenis

  1. Pemanasan dan Pendinginan yang Benar
    Melakukan pemanasan selama 10 sampai 15 menit dengan peregangan dinamis sebelum bermain dapat meningkatkan elastisitas otot dan kesiapan tubuh. Selain, itu pendinginan setelah bermain dapat membantu mempercepat pemulihan.
  2. Lakukan Latihan Penguatan Otot
    Fokus pada latihan otot-otot inti (core), otot kaki, bahu dan pergelangan tangan untuk meningkatkan stabilitas dan mencegah cedera.
  3. Gunakan Teknik atau Form yang Benar
    Dalam konteks olahraga seperti badminton, penting untuk melatih dan memperbaiki teknik yang benar untuk mencegah cedera otot dan sendi seperti footwork, pukulan dan pendaratan yang benar.
  4. Gunakan Sport Equipment yang Tepat
    Grip raket harus disesuaikan dengan ukuran tangan. Tension senar tidak boleh terlalu kencang untuk mengurangi stres pada pergelangan tangan dan siku. Sepatu tenis harus memberikan dukungan lateral dan amortisasi yang baik.

Cara Menangani Cedera Saat Bermain Tenis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi cedera serta proses penguatan kembali yang biasa dilakukan secara komprehensif di Indonesia Sports Medicine Centre:

  1. Thermotherapy
    Alat terapi yang dapat digunakan dalam dua mode, yaitu terapi panas (hot) dan terapi dingin (cold). Membantu mengurangi peradangan, pembengkakan dan nyeri pasca cedera.
  2. Ultrasound Therapy (US)
    Membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan tendon atau otot.
  3. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
    Meredakan nyeri dengan stimulasi listrik ringan pada saraf baik untuk nyeri akut maupun kronis.
  4. Dry Needling
    Bertujuan untuk melepaskan trigger point tegang untuk mengurangi spasme otot dan meningkatkan aliran darah.
  5. Kinesio Taping
    Membantu menstabilkan sendi dan otot serta mengurangi nyeri dan meningkatkan propriosepsi.
  6. Latihan Pemulihan Cedera & Pengembalian Performa
    Latihan pemulihan yang terstruktur dan progresif meliputi latihan mobilitas, fleksibilitas, penguatan dan keseimbangan berguna untuk mencegah cedera ulang. Selain itu, Indonesia Sports Medicine Centre dapat memberikan functional movement training dan sports-specific program yang berguna untuk mengembalikan performa secara bertahap.
  7. Sport Massage
    Sport Massage ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera dan mempercepat pemulihan pasca berolahraga yang biasa disebabkan oleh kelelahan otot dan ketegangan otot.

Sumber Referensi

(1)Pluim, B. M., Staal, J. B., KNLTB, Jayanthi, N., Radboud University, & Emory University. (2006). Tennis injuries: Occurrence, aetiology, and prevention. British Journal of Sports Medicine, 415–423.
(2)Kamien, M. (1990). Tennis elbow: conservative, surgical, and manipulative treatment. The Lancet.

 

Penulis: Eka Afriyaningsih, S.Tr. Kes

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

 

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply