cedera

Cedera Umum Pada Anak. Ini Solusinya!

Area Cedera yang Umum Terjadi Pada Anak-Anak

  1. Kepala
    Area  kepala adalah salah satu bagian yang rentan terkena cedera paling serius pada anak-anak.(1)Menurut Trefan et al. (2016), sekitar 28% dari cedera yang dialami anak-anak adalah cedera kepala, dengan penyebab paling umum adalah jatuh terutama di rumah atau saat bermain.
  2. Tangan & Lengan
    Cedera pada badan bagian atas seperti pergelangan tangan, jari dan lengan sangat sering terjadi saat anak-anak bermain atau berolahraga.(2)Menurut Arora et al. (2014), 10%-25% cedera yang dialami anak-anak terjadi pada bagian lengan dan tangan.
  3. Lutut & Kaki
    Aktivitas fisik seperti lari dan lompat seringkali menyebabkan cedera pada bagian bawah tubuh seperti terkilir, cedera ligamen dan fraktur tibia/fibula. (3)Berdasarkan studi yang diteliti oleh Maffulli et al. (2015), lebih dari 50% cedera olahraga pada anak-anak dan remaja melibatkan ekstremitas bawah seperti lutut dan ankle.

Faktor Penyebab Cedera Pada Anak-Anak

  1. Perkembangan Motorik yang Belum Matang
    Anak-anak belum mampu mengontrol gerakan tubuhnya dengan baik sehingga masih adanya  keterbatasan dalam koordinasi, persepsi bahaya dan pengendalian diri yang  meningkatkan risiko jatuh.
  2. Lingkungan Fisik yang Tidak Aman
    Lingkungan yang tidak aman seperti lantai licin, perabot tajam, tidak adanya pagar pengaman atau peralatan olahraga yang tidak sesuai.
  3. Partisipasi dalam Olahraga Kompetitif
    Cedera juga banyak terjadi dalam konteks olahraga yang menggunakan kontak fisik seperti sepak bola, basket, dan bela diri, terutama jika anak kurang pemanasan atau tidak menggunakan alat pelindung.
  4. Kurangnya Pengawasan Langsung dari Orang Dewasa
    Kurangnya pengawasan orang dewasa yang ketat saat anak bermain atau beraktivitas fisik merupakan penyebab umum cedera.

Cara Mengatasi Cedera Pada Anak-Anak

  1. Pendidikan & Kesadaran Orang Dewasa
    Edukasi kepada orang dewasa khususnya orang tua tentang risiko cedera dan cara pencegahannya seperti pengawasan, penggunaan alat pelindung dan pengaturan lingkungan rumah.
  2. Modifikasi Lingkungan
    Pasang pagar tangga, bantalan pelindung sudut, menggunakan lantai anti slip.
  3. Latihan Fisik & Pelatihan Teknik yang Benar
    Penting untuk melatih teknik yang benar, pemanasan dan memberikan pelatihan kebugaran dasar untuk mencegah cedera.
  4. Pemeriksaan dan Rehabilitasi Dini
     Segera melakukan pemeriksaan dan melibatkan tenaga medis yang ahli untuk mencegah cedera lanjutan.

Rekomendasi Latihan Untuk Anak-Anak

Meskipun olahraga adalah hal sehat, tetapi tidak semua olahraga itu sama dan cocok bagi anak-anak sebagai pilihan aktifitas atau latihan fisik. Perhatikan kesesuaian dengan usia agar terhindar dari cedera sendi, otot dan tulang. (4)Berdasarkan penelitian dari Michael et al. (2022), masukan 3 jenis latihan ini dalam rutinitas anak dengan masing-masing dilakukan selama 3 hari per minggu dengan durasi setidaknya 60 menit:

  1. Aerobik: berjalan, berlari, berenang, menari, bersepeda & lompat tali.
  2. Penguatan Tulang: melompat, lompat tali atau berolahraga seperti tenis, basket & senam
  3. Penguatan Otot: memanjat pohon, tali, atau peralatan taman bermain & push up

Sumber Referensi

(1)Trefan, L., Houston, R., Pearson, G., Edwards, R., Hyde, P., Maconochie, I., Parslow, R., & Kemp, A. (2016). Epidemiology of children with head injury: a national overview. Archives of Disease in Childhood, 101(6), 527–532. https://doi.org/10.1136/archdischild-2015-308424
(2)Arora, R., Fichadia, U., Hartwig, E., Kannikeswaran, N., Detroit Medical Center, & Children’s Hospital of Michigan. (2014). Pediatric Upper-Extremity fractures. In Pediatric Annals [Journal-article]. https://doi.org/10.3928/00904481-20140417-12
(3)Maffulli, N., M. D. ,. M. S. ,. Ph. D. ,. F. R. C. S. (Orth. )., Via, A. G., & Oliva, F. (2015). Acute lower extremity injuries in pediatric and adolescent sports. In Injury in Pediatric and Adolescent Sports. Springer International Publishing Switzerland. https://doi.org/10.1007/978-3-319-18141-7_8
(4)Michel J, Bernier A, Thompson LA. Physical Activity in Children. JAMA Pediatr. 2022;176(6):622. doi:10.1001/jamapediatrics.2022.0477

 

Penulis: Eka Afriyaningsih, S.Tr. Kes

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply