padel

Padel: Ikuti Tren Olahraga Dengan Sehat

Apa itu Padel?

Padel adalah olahraga raket yang mengkombinasikan antara tenis dan squash yang dimainkan di lapangan berdinding berukuran lebih kecil dari lapangan tenis. (1)Berdasarkan penelitian dari Courel-Ibáñez, J., et al. (2021), menunjukkan bahwa latihan padel berhubungan dengan kondisi kebugaran, komposisi tubuh, kekuatan, dan keseimbangan yang lebih baik.

Otot yang Digunakan saat Bermain Padel

Padel adalah olahraga yang melakukan gerakan eksplosif pendek tapi intens, sehingga mengaktifkan sejumlah kelompok otot sebagai berikut:

  • Otot tungkai bawah: quadriceps, hamstrings, gluteus maximus dan otot betis (gastrocnemius dan soleus) sangat aktif karena harus berlari cepat, melakukan lompatan dan perubahan arah.
  • Otot inti (core muscles): rectus abdominis, obliques dan erector spinae penting untuk menjaga stabilisasi tubuh saat memukul bola.
  • Otot bahu dan lengan atas: deltoid, biceps, triceps serta otot lengan bawah (forearm muscles) terlibat saat melakukan ayunan raket dan serve.
  • Otot punggung atas dan dada: latissimus dorsi, trapezius dan pectoralis major digunakan saat rotasi tubuh dan pukulan overhead. 

Cedera Umum Saat Main Padel

Berikut adalah beberapa  jenis cedera umum yang dapat terjadi pada olahraga padel:
Cedera overuse

  • Epicondylitis lateralis (padel elbow) – mirip tennis elbow, akibat repetisi pukulan yang berlebihan.
  • Tendinopati bahu (rotator cuff overload) – karena pukulan overhead
  • Tendinopati Achilles dan plantar fasciitis – karena lompatan dan gerakan perubahan arah yang mendadak.

Cedera akut:

  • Ankle sprain – paling umum karena perubahan arah yang cepat.
  • Otot tertarik (hamstring, quadriceps) – akibat akselerasi cepat atau slip.
  • Cedera lutut (termasuk ACL) – lebih jarang, tapi mungkin saat kaki memutar ke dalam.

Cara Menangani Cedera Saat Main Padel

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi cedera serta proses penguatan kembali yang biasa dilakukan secara komprehensif di Indonesia Sports Medicine Centre:

  1. Thermotherapy
    Alat terapi yang dapat digunakan dalam dua mode, yaitu terapi panas (hot) dan terapi dingin (cold). Membantu mengurangi peradangan, pembengkakan dan nyeri pasca cedera.
  2. Ultrasound Therapy (US)
    Membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan tendon atau otot.
  3. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
    Meredakan nyeri dengan stimulasi listrik ringan pada saraf baik untuk nyeri akut maupun kronis.
  4. Dry Needling
    Bertujuan untuk melepaskan trigger point tegang untuk mengurangi spasme otot dan meningkatkan aliran darah.
  5. Kinesio Taping
    Membantu menstabilkan sendi dan otot serta mengurangi nyeri dan meningkatkan propriosepsi.
  6. Latihan Pemulihan Cedera & Pengembalian Performa
    Latihan pemulihan yang terstruktur dan progresif meliputi latihan mobilitas, fleksibilitas, penguatan dan keseimbangan berguna untuk mencegah cedera ulang. Selain itu, Indonesia Sports Medicine Centre dapat memberikan functional movement training dan sports-specific program yang berguna untuk mengembalikan performa secara bertahap.
  7. PRP Injection (Platelet-Rich Plasma)
    PRP adalah terapi regeneratif menggunakan plasma darah pasien yang kaya akan trombosit bertujuan untuk mempercepat regenerasi tendon, ligamen dan kartilago. Selain itu, dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki jaringan lunak yang rusak.
  8. Sport Massage
    Sport Massage ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera dan mempercepat pemulihan pasca berolahraga yang biasa disebabkan oleh kelelahan otot dan ketegangan otot.

 

Sumber Referensi

(1)Courel-Ibáñez, J., & Llorca-Miralles, J. (2021). Physical fitness in Young Padel Players: A Cross-Sectional Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(5), 2658.

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply