cedera

Pahami Cedera Atau DOMS Pada Junior

Bedanya Cedera & DOMS

Cedera pada anak biasanya merujuk pada kerusakan jaringan seperti otot, ligamen, tendon, atau tulang akibat trauma akut (jatuh, benturan, atau gerakan tiba-tiba) maupun trauma kronis (gerakan berulang). (1)Menurut DiFiori JP, et al. (2014), dalam konteks olahraga, cedera pada anak sering diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu cedera akut dan cedera berulang atau biasa disebut overuse injury.

Sedangkan, DOMS atau biasa disebut delayed onset muscle soreness adalah nyeri otot yang muncul 12–72 jam setelah aktivitas fisik yang tidak biasa atau intens sebagai proses adaptasi otot terhadap stres baru. (2)Menurut Kancherla, A. S. (2023), DOMS merupakan respons fisiologis normal dari tubuh terhadap stres mekanik dan mikroskopik pada serabut otot, bukan akibat dari kerusakan otot besar atau inflamasi yang signifikan.

Faktor Penyebab Cedera Pada Anak

  1. Masih Dalam Tahap Pertumbuhan & Perkembangan
    Anak-anak masih dalam tahap lempeng pertumbuhan (epiphyseal plate) yang masih terbuka dan rentan terhadap stres mekanis. Selain itu, perbedaan kekuatan otot dan panjang tulang selama masa pertumbuhan dapat menciptakan ketidakseimbangan biomekanik sehingga meningkatkan risiko terkena cedera.
  2. Form Atau Teknik Olahraga Tidak Sesuai
    Teknik latihan yang salah dan tanpa pengawasan dari instruktur atau pelatih dapat meningkatkan risiko cedera.
  3. Latihan Berlebihan (Overuse Injuries)
    Cedera akibat penggunaan berlebihan (seperti stress fracture atau tendinitis) sering terjadi pada anak yang sedang mengikuti olahraga kompetitif dengan gerakan berulang.
  4. Lingkungan yang Tidak Aman
    Permukaan lapangan yang tidak rata, alat olahraga yang rusak atau tidak sesuai serta kurangnya perlengkapan pelindung selama berolahraga.

Faktor Penyebab DOMS Pada Anak

  1. Aktifitas Baru atau Intensitas Tinggi
    Anak yang baru memulai olahraga atau mencoba gerakan baru lebih rentan mengalami DOMS karena perlu adaptasi awal dengan latihan yang dijalankan.
  2. Pemanasan & Pendinginan yang Kurang Baik
    Pemanasan dan pendinginan yang tidak optimal dapat memperparah mikroskopik damage pada serat otot sehingga meningkatkan nyeri pada otot.
  3. Kurangnya Adaptasi Otot terhadap Beban Eksentrik
    Otot anak masih belum terbiasa menahan beban atau gerakan yang mengharuskan pemanjangan otot saat kontraksi.

Cara Mengatasi Cedera Pada Anak

  1. Pendidikan & Kesadaran Orang Dewasa
    Memberikan edukasi kepada orang dewasa khususnya orang tua tentang risiko cedera dan cara pencegahannya seperti pengawasan, penggunaan alat pelindung dan pengaturan lingkungan rumah.
  2. Modifikasi Lingkungan
    Pasang pagar tangga, bantalan pelindung sudut, menggunakan lantai anti slip.
  3. Latihan Fisik & Pelatihan Teknik yang Benar
    Dalam konteks olahraga, penting untuk melatih teknik yang benar, melakukan pemanasan dan memberikan pelatihan kebugaran dasar untuk mencegah cedera otot dan sendi.
  4. Pemeriksaan & Rehabilitasi Dini
    Apabila cedera terjadi, penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan melibatkan tenaga medis yang ahli untuk mencegah cedera lanjutan.

Cara Mengatasi DOMS Pada Anak

  1. Melakukan Aktifitas Ringan
    Aktifitas ringan seperti berjalan atau bersepeda dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat pemulihan.
  2. Pemanasan & Pendinginan yang Benar
    Dapat membantu meminimalisir kerusakan otot yang menyebabkan DOMS pasca latihan.
  3. Melakukan Peregangan Dinamis & Statis
    Melakukan peregangan setelah latihan dapat membantu mengurangi ketegangan otot.
  4. Nutrisi dan Hidrasi yang Cukup
    Nutrisi yang baik serta mencukupi asupan cairan dalam tubuh dapat membantu proses perbaikan jaringan otot.

Sumber Referensi

(1)DiFiori, J. P., Benjamin, H. J., Brenner, J. S., Gregory, A., Jayanthi, N., Landry, G. L., & Luke, A. (2014). Overuse injuries and burnout in youth sports: a position statement from the American Medical Society for Sports Medicine. British Journal of Sports Medicine, 48(4), 287–288. https://doi.org/10.1136/bjsports-2013-093299
(2)Kancherla, A. S. (2023). Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS): management update. Annals of Innovation in Medicine, 1(3). https://doi.org/10.59652/aim.v1i3.79

 

Penulis: Nabillah Dinda Putri. S.Tr.Ft

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply