Anak Bergerak Berolahraga Sejak Dini
Anak merupakan hal berharga bagi setiap orang tua. Menanamkan prinsip sehat sejak dini merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua ke anak-anak mereka. Salah satu cara menanamkan prinsip sehat sejak dini adalah dengan cara mengajak mereka untuk aktif berolahraga. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara mereka mau berolahraga?
Apakah tujuannya adalah untuk menyediakan kegiatan rekreasi yang mempromosikan kesehatan atau pengembangan bakat. Keterlibatan mereka yang berkelanjutan, atau dihentikan, dalam olahraga biasanya ditentukan oleh mereka bersenang-senang atau tidak bersenang-senang. Dalam olahraga, yang diutamakan adalah pengalaman positif yang mereka akan dapatkan karena hal tersebut memengaruhi motif mereka secara langsung dan ketertarikannya. Jika mereka sudah tertarik, manfaat olaraga seperti perkembangan kemampuan dan kapasitas fisik, sosial, emosional, dan intelektual akan mengikuti.
Apa olahraga yang bisa dilakukan anak-anak?
Meningkatkan kekuatan anak Anda dapat dilakukan dengan latihan kekuatan yang aman untuk mereka, tetapi juga dapat dilakukan dengan melakukan push-up, crunch, pull-up, dan latihan lain untuk membantu mengencangkan dan memperkuat otot. Mereka juga dapat meningkatkan kekuatan mereka saat melakukan aktifitas memanjat, melakukan handstand atau bergulat. Penguatan otot dan latihan aerobik seperti berlari, melompat-lompat, bersepeda, dan berenang juga membantu membangun tulang yang kuat.
Latihan peregangan dapat membantu meningkatkan kelenturan, memungkinkan otot dan persendian untuk mencapai rentang gerak penuh dan bergerak dengan mudah. Anak-anak mendapat kesempatan setiap hari untuk melakukan peregangan saat mereka meraih mainan, berlatih split, atau melakukan gerakan meroda ataupun gerakan menari, yoga, dan seni bela diri, seperti karate, adalah contoh aktivitas fleksibilitas.
Ayo kita tanamkan prinsip sehat sejak dini! Berikut Manfaat Olahraga untuk Anak
Daya tahan akan berkembang ketika anak-anak secara teratur melakukan aktivitas aerobik. Selama latihan aerobik, otot-otot besar bergerak, jantung berdetak lebih cepat, dan seseorang bernapas lebih keras. Aktivitas aerobik juga dapat memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengantarkan oksigen ke semua selnya.
Perlu diingat bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk mempertahankan aktivitas yang intens untuk waktu yang lama sehingga strategi yang efektif dalam berolahraga bagi mereka adalah olahraga atau aktivitas fisik singkat dengan intensitas tinggi yang bercampur dengan periode aktivitas fisik dengan intensitas yang lebih rendah.
Kapan waktu anak berolahraga?
Untuk usia 3 tahun hingga 5 tahun harus aktif secara fisik sepanjang hari untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan mereka.. Idealnya orang dewasa yang merawat dan mendampingi mereka dapat terus berada di sisi anak selama melakukan aktivitas fisik agar dapat mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga atau permainan secara aktif dan juga menjaga keselamatan.
Di usia 6 tahun hingga 17 tahun direkomendasikan untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang mencakup aktivitas penguatan otot dan penguatan tulang seperti latihan menggunakan beban tubuh atau latihan mengangkat beban dalam tingkat kesulitan yang ringan atau sedang setidaknya 3 hari dalam seminggu. Juga aktifitas aerobik yang bersifat sedang 45 – 60 menit dalam jadwal mereka.
Penulis: dr. Zeth Boroh, Sp.KO
Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.