6 Rekomendasi Olahraga bagi Penderita Alzheimer

6 Rekomendasi Olahraga bagi Penderita Alzheimer

Tetap bergerak untuk menjaga kesehatan para penderita penyakit Alzheimer!

Pada sebuah penelitian yang dilakukan untuk meneliti interaksi hormon latihan terhadap tubuh. Penerapan latihan secara rutin dan terjadwal dilaporkan dapat memicu produksi hormon latihan Irisin, hormon yang disekresikan oleh otot selama latihan.

Hal tersebut bisa menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi defisit otak akibat penyakit Alzheimer. Beberapa penelitian juga meneliti efek latihan aerobik (olahraga yang meningkatkan detak jantung Anda) pada orang dewasa paruh baya atau lebih tua. Penelitian tersebut melaporkan terjadinya peningkatan dalam kemampuan berpikir dan memori.

Beberapa olahraga dan latihan fisik yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit Alzheimer:

1. Latihan aerobik

Jalan cepat, jogging, berlari, berenang, treadmill, cycling, dancing, dan latihan aerobik lain secara rutin selama beberapa kali seminggu dalam jangka waktu 30 menit hingga 60 menit.

2. Plank

Latihan Plank adalah latihan seluruh tubuh yang akan memperkuat otot-otot tubuh bagian tengah dan membantu melindungi tulang belakang. Latihan Plank juga menguatkan otot-otot besar lain seperti otot Quadricep dan Gluteus.

3. Mengangkat satu kaki ke belakang

Latihan ini bermanfaat untuk menjaga keseimbangan serta memperkuat otot punggung dan bokong lansia. Sebelum melakukan gerakan, siapkan sebuah bangku untuk dijadikan tumpuan. Pastikan bangku cukup kokoh untuk dijadikan pegangan.

Baca juga: Manfaat Olahraga Terhadap Penyakit Alzheimer

4. Berjalan dengan Tumit Menyentuh Jari Kaki

Berjalan dengan tumit menyentuh jari kaki akan membantu lansia melatih kestabilan tubuhnya. Berikut cara melakukannya:

Berdirilah dengan tegak, lalu langkahkan kaki kanan ke depan. Pastikan tumit kanan bersentuhan dengan ibu jari kaki kiri. Kini, langkahkan kaki kiri dan pastikan tumit kiri Anda bersentuhan dengan ibu jari kaki kanan. Lanjutkan langkah Anda sambil terus menatap ke depan. Berjalanlah setidaknya sebanyak 5 langkah.

5. Berdiri dengan satu kaki sambil lempar tangkap bola

Setelah lebih terbiasa berdiri dan berjalan, latihan keseimbangan lainnya bisa mulai dilakukan.  Aktivitas lempar tangkap bola dapat dilakukan untuk melatih kestabilan tubuh saat tubuh sedang melukakan dia aktivitas dalam waktu yang bersamaan. Berikut cara melakukannya:

Berdirilah dengan tegak, lalu angkat salah satu kaki ke depan. Pertahankan keseimbangan. lakukan lempar-tangkap bola dengan bantuan orang lain. Pertahankan keseimbangan saat sedang melakukan lempar tangkap bola selama 5 menit sebanyak 3 kali.  Lakukan bergantian dengan kaki yang satunya.

Bagaimana dengan stretching?

Aktifitas ini bisa sebagai pilihan bagi penderita yang lebih menyukai aktifitas santai dan lebih mudah.

  • Rotasi Peregangan Dalam

Memegang ujung handuk atau pakaian dengan masing-masing tangan. Dengan handuk berada pada punggung, siku kiri ditekuk di belakang pinggang untuk memegang bagian bawah handuk dan tangan kanan lurus di samping kepala memegang bagian atas handuk. Tangan kiri lalu menarik handuk ke bawah sedangkan tangan kanan mengikuti handuk yang ditarik oleh bengan kiri. Mempertahankan posisi selama 30-60 detik, ulangi 5-10 kali. Lakukan bergantian dengan kaki yang satunya.

  • Peregangan otot Quadricep

Dengan kedua kaki tekuk lutut kanan dan angkat mundur kebelakang. Ambil bagian atas kaki kanan dengan tangan kanan dan kemudian tarik paha mundur sampai Anda merasa sensasi tarikan pada bagian depan paha. Tahan posisi selama 30-60 detik, lakukan sebanyak 4 repetisi. Lakukan bergantian dengan kaki yang satunya.

  • Peregangan otot hamstring

Duduk di lantai atau  kursi, dengan lutut kanan lurus dan punggung lurus. Raih menggunakan lengan Anda hingga dapat menyentuh jarak terjauh yang bisa dicapai. Tahan posisi selama 30-60 detik, lakukan sebanyak 4 repetisi. Lakukan bergantian dengan kaki yang satunya.

Demikianlah beberapa manfaat olahraga terhadap penyakit Alzheimer yang dapat dilakukan. Semoga tips diatas dapat bermanfaat.

Penulis: dr. Zeth Boroh, Sp.KO

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply