demensia

Cegah Demensia Dengan Lakukan Latihan Fisik

Apa itu Demensia?

(1)Demensia adalah sindrom yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif yang cukup berat hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang mencakup gangguan memori, pemikiran, orientasi, pemahaman, perhitungan, kemampuan belajar, bahasa dan penilaian. Gangguan ini terjadi secara bertahap dan biasanya bersifat progresif.

(2)Jenis yang paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer, yang menyumbang 75% dari semua kasus. Demensia dapat mempengaruhi memori jangka pendek dan panjang, komunikasi, perhatian, konsentrasi, pengambilan keputusan dan kemampuan mengenali waktu, tempat dan orang.

Mengapa Lansia Rentan Terkena Demensia?

Penuaan adalah faktor risiko utama untuk demensia karena adanya perubahan biologis seperti proses degeneratif alami di otak yang terjadi seiring waktu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa lansia lebih rentan terkena demensia: 

  • Penurunan volume otak
  • Penurunan perfusi darah otak 
  • Akumulasi stres oksidatif dan peradangan 
  • Penyakit lain seperti hipertensi, diabetes tipe 2 dan gangguan lipid dapat merusak integritas pembuluh darah otak.

Dampak Negatif Terkena Demensia

Demensia tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya tetapi juga terhadap keluarga dan pengasuh.

1. Dampak terhadap Individu

  • Kehilangan kemandirian dan penurunan kualitas hidup.
  • Penurunan fungsi fisik secara progresif.
  • Risiko jatuh dan cedera meningkat.
  • Kesulitan berkomunikasi dan kehilangan orientasi.

2. Dampak terhadap Keluarga & Pengasuh

  • Beban psikologis: stres, kelelahan emosional dan depresi.
  • Beban ekonomi: biaya perawatan jangka panjang, peralatan medis dan pengobatan.

Mengapa Latihan Fisik Penting untuk Mencegah Demensia?

(3)Menurut Sofi et al. (2011), menunjukkan bahwa individu dengan aktivitas fisik tinggi memiliki risiko penurunan kognitif dan terkena Alzheimer lebih rendah dibandingkan individu dengan aktivitas fisik rendah.(4)Latihan fisik memiliki efek neuroprotektif yang signifikan dan telah dibuktikan oleh banyak penelitian sebagai strategi efektif untuk mencegah atau memperlambat timbulnya demensia sebagai berikut:

1. Peningkatan Aliran Darah Otak (Cerebral Perfusion)
Memperbaiki suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak

2. Induksi Neurogenesis dan Sinaptogenesis
Terutama di hippocampus, yang memainkan peran penting dalam memori.

3. Pengurangan Inflamasi dan Stres Oksidatif
 Latihan membantu mengurangi faktor-faktor perusak otak.

4. Meningkatkan Faktor Neurotropik Otak (BDNF)
Faktor ini mendukung pertumbuhan dan perbaikan neuron.

5. Kontrol Komorbiditas
Seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas yang merupakan faktor risiko demensia.

6. Peningkatan Suasana Hati dan Pengurangan Gejala Depresi
Keduanya juga berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik.

 

Sumber Referensi

(1)Prince M et al. (2013). The global prevalence of dementia: a systematic review and metaanalysis. Alzheimer’s & Dementia, 9(1):63–75.
(2)Qiu, C., Kivipelto, M., Von Strauss, E., & Aging Research Center, Karolinska Institutet-Stockholm University and Stockholm Gerontology Research Center. (2009). Epidemiology of Alzheimer’s disease: occurrence, determinants, and strategies toward intervention. Dialogues Clin Neurosci, 111–128.
(3)Sofi, F. et al. (2011). Physical activity and risk of cognitive decline: a meta-analysis of prospective studies. Journal of Internal Medicine, 269(1), 107–117.
(4)Ahlskog, J. E. et al. (2011). Physical exercise as a preventive or disease-modifying treatment of dementia and brain aging. Mayo Clinic Proceedings, 86(9), 876–884.

 

Penulis: dr. Albertus Quarino, Sp.K.O, Subsp. APK (K) 

 

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply