Perbedaan Program Latihan Atlet & Anak Usia Dini (6-12 Tahun)
(1) Atlet memiliki program latihan yang spesifik untuk cabang olahraga yang ditekuni dan pengembangan performa fisik maksimal seperti latihan strength, speed, power dan endurance dengan volume & intensitas tinggi. Selain itu, program latihan atlet juga disertai dengan pemulihan, nutrisi dan pemantauan performa yang ketat.
(1) Sebaliknya, program latihan untuk anak usia dini lebih berfokus pada pengembangan motorik dasar (lari, lompat, lempar), koordinasi dan membuat anak menikmati menjalankan aktifitas fisik. Intensitas latihan adalah rendah ke sedang yang berbasis permainan dan eksplorasi dengan tujuan menekankan aspek fun, sosial dan pembentukan kebiasaan aktif.
Mengapa Latihan Fisik untuk Atlet Tidak Dapat Diterapkan pada Anak Usia Dini (6-12 Tahun)
- Perbedaan Fisiologis & Psikologis
(2) Anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan jadi sistem muskuloskeletal, neuromotor dan hormonal masih belum matang. - Risiko Terkena Cedera dan Burnout
(2) Latihan intensif yang tidak sesuai usia dapat meningkatkan risiko cedera dan kelelahan mental jika diberikan beban atau volume latihan berlebihan akan membuat anak cepat terkena burnout, kehilangan motivasi dan bahkan trauma psikologis terhadap olahraga. - Kebutuhan Akan Variasi Aktifitas
(2) Anak-anak butuh beragam dan pembelajaran aktivitas fisik dan olahraga secara menyeluruh sebelum fokus memilih salah satu cabang olahraga sebagai spesialisasi, agar keterampilan motorik dasar berkembang dan minat terhadap olahraga tumbuh dengan alami.
Dampak Negatif Jika Anak Usia Dini Menggunakan Program Latihan Atlet
- Cedera Karena Latihan Berlebihan
(3) Latihan yang terlalu berat dapat menyebabkan cedera pada tulang dan sendi yang masih bertumbuh pada anak usia dini seperti cedera tendinitis, patah tulang stres dan gangguan pada lempeng pertumbuhan tulang. - Kelelahan Mental dan Burnout
(3) Tekanan untuk berprestasi sejak dini dapat menyebabkan kelelahan mental dan kehilangan minat terhadap olahraga. - Perkembangan Motorik & Keterampilan Kurang Optimal
Tidak optimalnya perkembangan motorik karena terlalu fokus pada satu jenis gerakan/olahraga tertentu. Selain itu, dapat membatasi interaksi sosial dan perkembangan keterampilan sosial anak.
Rekomendasi Program Latihan Dasar untuk Anak Usia Dini
Tujuan
- (4) Mengembangkan Fundamental Movement Skills (FMS) berkontribusi terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak-anak dan dianggap memberikan dasar bagi gaya hidup aktif seperti locomotor (lari, melompat), manipulative (melempar, menangkap) dan stabilitas (menjaga keseimbangan).
- Membangun fondasi fisik yang kuat tanpa spesialisasi dini.
Program
- Berbasis permainan (game-based) dapat membuat anak aktif dengan cara yang menyenangkan.
- Latihan dalam bentuk circuit sederhana seperti lompatan, merangkak, memanjat, melatih koordinasi.
- Durasi latihan selama 30–60 menit, frekuensi 2–3 kali per minggu.
- Fokus pada pembelajaran keterampilan, bukan performa.
Contoh Aktivitas
- Lompat tali, lari zig-zag, lempar tangkap bola, estafet rintangan, permainan tim.
- Latihan keseimbangan seperti berdiri satu kaki, jalan di garis lurus.
- Latihan eksplorasi gerak bebas untuk meningkatkan kreativitas motorik.
Sumber Referensi
(1)Lloyd RS, et al. (2015). National Strength and Conditioning Association Position Statement on Long-Term Athletic Development. Journal of Strength and Conditioning Research, 29(5), 1439–1450. https://doi.org/10.1519/JSC.0000000000000826
(2)Malina RM (2010). Early sport specialization: roots, effectiveness, risks. Current Sports Medicine Reports, 9(6), 364–371. https://doi.org/10.1249/JSR.0b013e3181fe3166
(3)DiFiori JP, et al. (2014). Overuse Injuries and Burnout in Youth Sports: A Position Statement from the American Medical Society for Sports Medicine. Clinical Journal of Sport Medicine, 24(1), 3–20. https://doi.org/10.1097/JSM.0000000000000060
(4)Lubans, D.R., Morgan, P.J., Cliff, D.P. et al. Fundamental Movement Skills in Children and Adolescents. Sports Med 40, 1019–1035 (2010). https://doi.org/10.2165/11536850-000000000-00000
Penulis: Dr.dr. Rika Haryono, Sp.K.O, Subsp. AL
Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.