Olahraga dengan Autoimun!

Autoimun dan olahraga? Boleh tidak ya?

Beberapa saran bagi penderita Autoimun agar tetap sehat.  

Autoimun adalah kondisi dimana imun tubuh kita menyerang tubuh kita sendiri. Beberapa faktor menjadi penyebab terjadinya penyakit autoimun, dimana faktor yang paling sering ditemukan adalah faktor genetik. Banyak penyakit autoimun yang sudah sering kita dengar, seperti Lupus Eritematous Sistemik  (SLE), Diabetes tipe 1, Rheumatoid Arthritis  (RA)Psoriasis, Celiac Disease, Inflammatory Bowel Disease (IBD), dan Multiple Sclerosis. Terkadang penderita penyakit auto imun tidak bergejala dan tiba tiba muncul gejala berat dikemudain hari.

Penyakit autoimun sampai saat ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan, tentunya dengan pengawasan yang ketat dan sangat dipengaruhi oleh gaya hidup penderitanya. Hal yang mempengaruhi keadaan tersebut, salah satunya  adalah olahraga.

Sebelum Berolahraga

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan untk meningkatkan kebugaran tubuh. Berbagai macam olahraga sedang marak dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal yang paling sering dilupakan oleh para pelaku olahraga adalah mengenal kemampuan dirinya sendiri sehingga kita dapat memilih bentuk dan intensitas olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh kita. Tanpa kita sadari olahraga yang berlebihan dapat menimbulkan masalah baru bagi tubuh kita, seperti kelelahan bahkan cedera yang membuat tujuan awal kita untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita tidak tercapai.

Lalu, apakah penderita autoimun dapat berolahraga?

Penderita penyakit autoimun sangat disarankan untuk rutin berolahraga. Karena olahraga merupakan salah satu cara yang sangat efeketif untuk meningkatkan imunitas tubuh kita, tentunya dengan memilih bentuk dan intensitas olahraga yang tepat untuk penderita penyakit autoimun.

Berikut beberapa tips untuk berolahraga untuk penderita penyakit autoimun:

1. Tentukan olahraga sesuai dengan kemampuan tubuhmu!

Tidak semua penderita mengalami gejala yang sama. Mulailah dengan intensitas rendah dan tingkatkan dengan perlahan. Jika gejala timbul, beristirahatlah dan kembali berolahraga ketika tubuh anda sudah fit kembali.

2. Memiliki perencanaan dan pengawasan yang baik!

Konsultasikan dengan Dokter untuk merencanakan latihan yang tepat. Sehingga para pelaku olahraga autoimun dapat berolahraga sesuai dengan tujuan dan mengurangi resiko cedera ataupun gangguan lainnya.

3. Pilih olahraga Low-Impact!

Olahraga Low-Impact merupakan olahraga dengan dampak yang rendah terhadap tubuh kita. Pilih olahraga seperti berjalan menggunagkan treadmill, yoga, pilates, angkat beban, berenang dan lain lain. Tambahkan latihan cardio dan aerobics seperti bersepeda, dayung, dan lainnya, tentunya diseusaikan dengan kemampuan tubuh kita.

4. Buatlah catatan tentang aktivitasmu sehari hari!

Catatan ini berisi tentang aktivitas apa yang dilakukan hingga apa yang kita makan. Sehingga kita dapat mengevaluasi keadaan tubuh kita sendiri. Dengan mengetahui kemampuan kita dengan baik kita juga dapat mengukur dan mencapai target kita sesuai dengan kemampuan tubuh kita.

Bagaimana dengan pola makan?

Untuk meningkatkan imun tubuh tidak lupa kita harus memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Dengan memperhatikan asupan gizi yang seimbang, kita tentu dapat melakukan segala aktivitas yang kita rencanakan dengan baik dan mengurangi resiko cedera ataupun gangguan lainnya.

Dengan mengetahui hal-hal tersebut, diharapkan setiap penderita penyakit autoimun tidak perlu lagi ragu untuk berolahraga. Tentunya setiap olahraga yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan tubuh masing masing. Dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan Dokter untuk merencanakan olahraga yang tepat sehingga kita dapat mencapai target kita sebaik mungkin.

Jadi, jangan lupa olah raga, terus semangat!

Penulis: dr. Zeth Boroh, Sp.KO

Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.

ISMC
the authorISMC

Leave a Reply