Apa itu Sakit?
Dalam konteks olahraga, “sakit” merujuk pada kondisi di mana tubuh mengalami gangguan kesehatan akibat infeksi (seperti flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan lainnya), kelelahan ekstrim atau kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk berfungsi optimal.
(2) Kondisi ini dapat mempengaruhi performa atlet dan meningkatkan risiko komplikasi serius jika aktivitas fisik tetap dilakukan selama masa sakit.(1) Apalagi khusus saat melakukan olahraga berat dan mengidap penyakit virus pernapasan juga dikaitkan dengan berkembangnya overtraining syndrome (kelelahan kronis) dan yang jarang terjadi dapat beresiko terkena miokarditis.
Efek Sakit Terhadap Tubuh
- Penurunan Fungsi Imun
Olahraga intensitas tinggi atau berkepanjangan dapat menyebabkan depresi imun sementara sehingga dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. - Peningkatan Risiko Miokarditis (Radang Otot Jantung)
Berolahraga saat mengalami infeksi virus dapat meningkatkan risiko peradangan otot jantung (miokarditis), yang dapat berakibat fatal. - Gangguan Termoregulasi
Demam yang sering menyertai infeksi dapat mengganggu mekanisme pengaturan suhu tubuh yang dapat meningkatkan risiko heat stroke jika berolahraga dalam kondisi ini.
Indikator Tingkat Keparahan Sakit: Olahraga atau Sakit
(3) Menentukan apakah aman untuk berolahraga saat sakit bergantung pada gejala yang dialami. Pendekatan umum dikenal sebagai “aturan di atas leher” (above the neck rule).
Apabila Anda hanya terkena sakit ringan atau gejala di atas leher seperti hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan ringan dan tidak ada demam, maka dapat berolahraga intensitas ringan hingga sedang dapat dipertimbangkan, namun tetap mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri.
Tetapi, jika terkena sakit sedang hingga berat atau gejala di bawah leher seperti demam (≥38°C), batuk produktif atau nyeri dada, nyeri otot atau tubuh secara umum,kelelahan ekstrem, mual, muntah, bahkan sampai diare, maka Anda harus menghindari berolahraga dan fokus pada istirahat serta pemulihan.
Kapan Bisa Kembali Berolahraga Setelah Sakit Berat
Kembali ke rutinitas olahraga setelah sakit berat harus dilakukan secara bertahap:
- Setelah Gejala Hilang
Pastikan demam telah reda selama setidaknya 24 jam tanpa penggunaan obat penurun demam dan gejala lain seperti batuk parah atau kelelahan signifikan telah membaik. - Mulai dengan Intensitas Rendah
Awali dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau peregangan selama 15–30 menit untuk mengamati respons tubuh. - Tingkatkan Secara Bertahap
Jika tubuh merespons dengan baik, tingkatkan durasi dan intensitas secara perlahan selama beberapa hari hingga minggu, tergantung pada durasi dan keparahan sakit yang dialami.
Tips Tambahan
- Hidrasi yang Cukup
Pastikan untuk minum air yang cukup sebelum, selama dan setelah berolahraga untuk membantu proses pemulihan. - Konsumsi Makanan yang Bergizi
Konsumsi makanan bergizi untuk mendukung sistem imun dan pemulihan otot. - Istirahat yang Cukup
Kualitas istirahat yang baik penting untuk pemulihan dan kinerja optimal. - Hubungi Bantuan Medis
Jika gejala kembali muncul atau memburuk saat kembali berolahraga,hentikan lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke tenaga medis yang berkompeten untuk memastikan kondisi terkini, cara mengatasi dengan baik dan benar dengan program rehabilitasi yang sesuai.
Sumber Referensi
(1)Orchard, J. W., Orchard, J. J., & Puranik, R. (2021). ‘Stay home when sick’ advice: implications for sport and exercise. BMJ Open Sport & Exercise Medicine, 7(4), e001227. https://doi.org/10.1136/bmjsem-2021-001227
(2)Börjesson, M., Arvidsson, D., Van Rensburg, C. J., & Schwellnus, M. (2018). Return to play after infectious disease. In ESSKA (Ed.), Return to Play in Football (pp. 755–757). https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7123245/pdf/978-3-662-55713-6_Chapter_56.pdf
(3)Weidner, T. G., & Sevier, T. L. (1996). Sport, Exercise, and the Common Cold. Journal of Athletic Training.
Penulis: dr. Albertus Quarino, Sp.K.O, Subsp. APK (K)
Disclaimer:
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk informasi dan panduan yang spesifik sesuai dengan situasi dan kebutuhan kesehatan Anda. Jika Anda menghadapi kondisi gawat darurat medis, segera hubungi layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Anda harus mengkonsultasiken kondisi kesehatan Anda sebelum memulai program kesehatan, olahraga, nutrisi, pengobatan apa pun.